Annyeong Hashimnikka

Minggu, 26 Februari 2012

Sinopsis Dream High 2 Episode 8 Part 2


JB akhirnya tiba dirumah Hye Sung. Seorang anak tiba-tiba menodongnya meminta caramel.

"Siapa kau?" tanya JB.
"Adik Shin Hye Sung." jawab gadis kecil itu.
"Kau kesini untuk menemui kakakku, iyakan kak JB?"
JB tidak menjawab dia hanya tersenyum malu.
JB lalu pergi menemui ayah Hye Sung.

"Aku tidak akan mengizinkanmu membawa putriku kembali ke Seoul. JIka dia melihatmu, maka dia akan ingin kembali dan bermain musik lagi. Dia sedih karean dia kehilangan harapan. Aku lebih baik melihat anakku bahagia. Jika kau benar-benar peduli dengan Hye Sung, maka kau akan mengerti apa maksudku." ujar ayah Hye Sung.
"Bisakah aku bicara dengan Hye Sung sebentar?" pinta JB.
"kembalilah." jawab ayah Hye Sung sambil pergi membawa cuciannya.
"Tunggu... kumohon biarkan aku bicara sebentar apodanya." pinta JB sambil menarik lengan ayah Hye Sung yang akan pergi.

Didalam rumah adik Hye Sung dan Hye Sung sedang melihat apa sedang mereka bicarakan.

Saat ayah Hye Sung membalikkan badannya, ember yang ia bawa menyenggol tubuh JB yang membuat JB terjatuh dalam ember berisi air.
melihat hal itu, Hye Sung langSung keluar dari rumah untuk menolong JB.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Hye Sung khawatir.
"Aku baik-baik saja. Kau potong rambut?" tanya JB melihat rambur Hye Sung menjadi lebih pendek.
Hye Sung hanya tersenyum
Adik HyeSung mengajak JB masuk kedalam kamarnya. Dia meminta pendapat JB tentang dandanannya untuk lomba kecantikan besok.


JB menjawab cantik tapi lebih cantik jika tanpa make up. Adik Hye Sung meminta JB untuk mengantarnya ke kontes kecantikan besok, karena yahnya tidak mengizinkannya. Dan JB mengiyakan hal itu.
Dalam kamar itu JB melihat ada rubik dalam rak.


Adik Hye Sung menjelaskan kalau rubik itu pemberian ibunya yang sudah mati. Lalu JB teringat akan kejadian saat dirinya dulu bersedih dan seseorang memberikan rubik padanya. Semenjak itu JB jika sedih atau gelisah selalu memainkan rubik itu tapi dia tidak tahu siapa cewek yang memberikan rubik itu. Dia juga teringat perkataan Hye Sung yang mengatakan kalau JB sudah menyimpan rubik itu selama 2 tahun. Semakin yakinlah dia, kalau ternyata cewek yang dulu memberinya rubik adalah Hye Sung.

Saat Hong Ju, Ui Boong dan Sun Dong berlatih, Yoo Jin datang.

"Apa masih tidak ada kabar tentang Hye Sung? Dia seharusnya mengangkat teleponnya. Ini benar-benar menyebalkan. " ujar Yoo Jin kesal.
"Apa kau menyukai Hye Sung?" tanya Ui Boong usil. "Kenapa kau menghabiskan sepanjang harimu untuk mencari Hye Sung?"
"Mana mungkin!" Jawab Yoojin dengan sedikit emosi. "Aku hanya gelisah," lanjutnya mencoba menutupi perasaannya.
"Dia telah terjebak. Benar-benar terjebak." ujar Ui Boong senang karena berhasil mengusili Yoo Jin pada Sun Dong dan Hong Ju sambil mengacungkan jarinya kearah Yoo Jin.
"Semakin kau menyangkalnya. Aku semakin yakin kau menyukainya." ujar Ui Boong usil lagi.
Sun dong tiba-tiba berkata pada Yojin untuk melupakan hyesung, karena JB dan hyesung sudah pacaran. Jb bahkan sudah meminta izin pada ayah hyesung. Sun dong menyuruh Ui Bong dan Hong Joo untuk mempraktekkan adegan antara ayah hyesung dan JB.

'Paman. Aku membutuhkan hyesung.' Ui Bong berhasil berkating dengan sangat dramatis.
Yoojin bertanya dimana sekarang hyesung tinggal. Sun dong mnejawab kalao sekarang hyesung tinggal di Changju. Jb juga sedang berada disana.
Saat Yoojin akan beranjak pergi, dia melihat Ryan berdiri di tangga mendengar semua pembicaraan ini. Yoojin menatap Ryan dengan simpati, dia merasa iba dengan Ryan yang tersakiti karena JB.

Ryan mencoba mefokuskan dirinya dalam latihan, dia ingin melupakan sejenak masalahnya dengan JB. Sahabat-sahabtanya merasa iba dengan keadaam Ryam sekarag.

Di tempat lain, Jb mengajak Hyesung pergi ke gereja.

"Kenapa kita disini?" tanya hyesung bingung kenapa Jb mengajaknya ke gereja.
"Aku tidak tahu." jawab Jb yang juga bungung.
"Mungkin, karena aku ingin mengembalikkan ini padamu." kata JB sembari mengembalikan rubik yang diberikan hyesung dulu padanya. "Itu punyamu kan?"

Hyesung menganggukan kepala.
"Dari dulu aku ingin berterimakasih pada orang yang telah memberikan rubik ini padaku. Saat aku sedang putus asa, rubik ini memberiku kekuatan. Sekarang itu akan menjadi sumber kekuatanmu. Tapi, tidakkah kau ingin kembali bernyanyi lagi?" tanya JB.

Hyesung mengungkapkan kalau dirinya tidak bisa bernyayi karena memang suaranya tidak bagus. Jb membantah tegas, dia bilang kalau saat hyesung menyanyi banyak yang tersentuh. Itu berarti semua orang menginginkan hyesung untuk bernyanyi lagi. Jb juga mengatakan kalau dirinya juga merupakan orang yang tersentuh dengan lagu hyesung, karena itulah dia bisa datang ke sini.
Hyesung tidak mau terbawa suasana, dia tetap pada pendiriannya. Tidak mau kembali bernanyi.
"Ayo pergi." ajak Hyesung. Dia tak mau mengungkit-ngingkit masalah ini lagi.

"Aku menyukaimu." ucap Jb tiba-tiba.
Mendengar pengakuan JB, hyesung sedikit kaget. Dia memastikan apakah dirinya tidak salah dengar. "Hah?"
"Aku juga menyukaimu." jawab hyesung. Namun sepertinya hyesung salah mengartikan maksud JB. Hyesung bilang kalau dia menyukai Jb bahkan sebelum Jb debut.
"Ah...bukan seperti kau adalah fansku. Tapi aku benar-benar menyukaimu." JB berusaha mengartikan maksudnya.
"Kenapa kau menyukaiku?" tanya hyesung bingung melihat sikap Jb yang aneh.
JB diam saja tak mampu menjawabnya. Hyesung menegaskan kalau berkata bohong di gereja, maka dia akan dihukum oleh Tuhan. Hyesung tertawa geli.
Tiba-tiba JB asal mengambil teko minuman yang ada di geraja, bukannya air minum tapi malah sake yang diminumnya. Jb pun merasa mabuk dan pusing, di tengah kesadaraanya dia bilang ' Aku menyukaimu' pada hyesung. Dan brukk... JB tertidur di pangkuan hyesung.

Melihat JB kelelahan, hyesung tak tega membangunkannya. Dia membiarkan JB tidur dipangkuannya.

Beberapa jam kemudian, JB terbangun. Dia tersenyum geli melihat ekspresi hyesung saat tidur. JB bangun dan menyanyikan sebuah lagu untuk hyesung. Hyesung terlelap tidur, dia tak sengaja menyandarkan kepalanya ke bahu JB. Saat mendengar JB menyanyi, hyesung terbangun tapi dia tak mau kalau sampai JB tahu dia bangun. Dia hanya tersenyum mendengar JB menyanyi untuknya.

SEmentara itu, Ryan sedang patah hati. Dia melihat-lihat foto semasa dirinya masih pacaran dengan JB. Ryan menatap sedih foto itu. Diapun langsung membuang album foto itu, juga semua barang-barang pemberian JB lainnya.

Sun dong meminta Ryan untuk memberikan barang-barang Ryan pada dirinya. Kan sayang tuh kalau dibuanhg. Dengan senang hati Ryan meberikan barang-barangnya. Sun dong melihat ada sepatu usang di di dalam kardus, Sun do ng langsung melemparkan sepatu usang itu jauh-jauh. Ryan menatap sedih sepatu usangn itu. Dulu sepatu itu adalah milik JB, dia memberikan sepatu itu pada Ryan karena janji di masa lalu. Ryan merasa sayang untuk mebuang sepatu itu, karena sebenarnya dirinya masih sayang sama JB. *uhh... so sweet .. >.<

Pagi harinya, Yoojin berusaha menghubungi Hyesung. Namun yang mengangkat telponnya malah adik hyesung.

Yoojin bertanya apakah hyesung ada. Tapi adiknya bilang kalau dari semalam hyesung tidak pulang. Mendengar jawaban itu, Yoojin menjadi parno sendiri. Dia memberikan berjibun pertanyaan pada adik hyesung. Karena sebal, adik hyesung pun langsung mematikan telponnya.

Yoojin khawatir dengan keadaan hyesung. *Sebenarnya sih..takut hyesung dan JB ada apa-apa...kekeke~ Diapun bermaksud mendatangi desa hyesung di Changju. Dia berkata pada Ui Bong untuk mengatakan pada guru Taeyon kalau dirinya sedang sakit jadi tidak bisa masuk sekolah. Padahal mau pergi ke rumah hyesung tuh...

Di sisi lain Ryan juga akan mengunjungi Changju karena ada pekerjaan yang menunggunya di sana. Dia diminta oleh agencinya untuk menyanyi di sebuah acara yang diadakan di Changju.

Saat akan naik bis, Ryan melihay Yoojin naik bis yang sama denganya. Dia berusaha menutupi dirinya agar tak terlihat oleh Yoojin. Tapi nampaknya Yoojin sudah mengenali Ryan, diapun langsung duduk di kursi sebelah Ryan.

"Hey, kenapa kau selalu muncul di didepanku." ucap Ryan melihat Yoojin duduk di sampingnya.
"Aku punya urusan sediri ke ChangJu. Apa kau sekarang sudah baik-baik saja?" tanya Yoojin mengkhawatirkan Ryan.
"ya." jawan Ryan.

Hyesung secara diam-diam keluar rumah bersama adiknya dan JB. Dia ingin pergi ke kontes adiknya.
Saat akan berangkat, Jb melihat Hyesung malah duduk di tengah dengan adiknya. Harusnya kan dia duduk di sebelahnya.

Jb memberi kode agar hyesung duduknya pindah ke depan, dengan pura-pura batuk. Tapi hyesung pura-pura tidak mengerti kode itu.

Adik hyesung menyadari pasti tadi malam terjadi sesuatu antara JB - Hyesung. Namun dengan tegas Jb dan hyesung membantahnya.

Sementara itu, Yoojin tengah sibuk mencari alamat hyesung. Dia bertanya pada nenek-nenek yang sedang duduk di sekita situ. Nenek itu memberikan jalan ke arah rumah hyesung.

Ryan tiba di sebuah pertunjukkan yang akan disinya. Dia berusaha mencari penanggung jawab yang memanggil hershe untuk tampil. Seorang pria yang mengaku menjadi penanggung jawab, menuntun Ryan ke sebuah tenda, Di sana dia memberikan tas berisi kostum untuk Ryan tampil nanti.
Melihat apa yang ada di dalam tas, Ryan kaget. Bukannya kostum mewah tapi malah kostum kelinci.
Dia berusaha menelpon agencinya, tapi tak ada jawaban. Terpaksa deh, mau tidak mau Ryan harus memakai kostum itu.

Sambil menunggu giliran Ryan tertidur. Adik hyesung mendatangi Ryan dan berkata kalau menghibur orang dengan memakai kostum kelinci itu sudah sangat kuno. Ryan menyuruh anak itu untuk gag usah mencampuri urusannya.

"Untuk memeriahkan acara ini, kami mengundang penyanyi spesial. Silahkan naik ke panggung!" seru pembawa acara meminta Ryan untuk naik ke panggung.
Karena tak mau tampil, terpaksa pembawa acar itu harus menyeret Ryan ke panggung.

Di atas panggung Ryan tak sengaja melihat Jb dan hyesung duduk di bangku penonton. Ryan keget sekaligus bingung. Ryan menatap Jb dengan sedih. Tapi Jb tak bisa mengenali Ryan karena, wajah Ryan ditutupi dengan topeng kelinci.
"Ah...ini kan lagu Hershe. Wanita yang ada diatas panggung itu mirip Ryan. Sungguh hebat, dimana mereka bisa menemukan orang yang begtu mirp dengan Ryan." kata hyesung pada JB.
JB berusah mengamati baik-baik mwajah yang ada di dalam topeng , smenatara itu Ryan berusaha menyembunyikan wajahnya.

Saat di tengah perjalanan, Yoojin melihat sedang ada sebuah pertujukkan. Diapun memutuskan untuk berhenti sejenak menyaksikan pertunjukkan itu.

Penonton mulai kesal, karena Ryan tak kunjung menyanyi. Mereka memarah-marahi Ryan bahkan mengejeknya. Melihat tingkah penonton yang mempermalukan Ryan, hyesung merasa iba dengan penyanyi yang ada di atas panggung itu (Ryan).
Ryan panik, dia bingung apa ayang harus dilakukannya. Rasannya ingin menangis.

Tiba-tiba sebuah bola datang ke arah Ryan, bola itu mengenai kepala Ryan dengan sangat keras.
Microfon dan topengnya terjatuh, begitu juga dengan Ryan.
Saat Ryan menyibakkan rambut yang menutupi wajahnya. JB dan hyesung kaget melihat Ryan.

"Bukankah itu Ryan?" tanya hyesung yang masih tak percaya kalau itu ryan.
JB pun langsung berdiri dan bermaksud akan menolong Ryan. Tapi ternyata sudah keduluan Yoojin.

Dari kejauhan Yoojin sudah berlari ke panggung untuk menolong Ryan.

"Hey, apa kau baik-baik saja." tanya Yoojin panik.
Ryan menatap Yoojin sesaaat dan kemudian pingsan. "Hey..sadarlah...sadarlah!" pinta Yoojin.
Dengan segera Yoojin langsung menggendong Ryan turun panggung.

Jb terlihat kesal menyaksikan Yoojin menggendong Ryan.
*Sepertinya JB sedikit cemburu ni... Ryan digendong Yoojin.. >,<

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar